Padi Supertoy Yang Letoy

Proyek Supertoy HL2 bukannya membuahkan panen raya, malah derita petani. Akibatnya, demo protes para petani pun meletus. Ada bau tak sedap yang terendus. Ujung-ujungnya, Presiden SBY ikut dipermalukan proyek gagal ini.

Akibat kegagalan proyek penanaman padi Supertoy di Kabupaten Purworejo, Kedu itu, memunculkan kesan jelek. Bahwa ada permainan tingkat tinggi di lingkungan istana mengenai proyek-proyek program pemerintah yang bersifat ad hoc, tanpa kajian dan penelitian mendalam ini.

Proyek ‘menghabiskan’ uang negera itu harus segera dibersihkan. Kasus padi Supertoy diduga terkait proyek yang dimanfaatkan orang-orang tertentu. Karena itu, langkah cepat SBY sangat dibutuhkan untuk membersihkan istana agar tidak merusak citra dan wibawa orang nomor satu Indonesia itu.

Citra dan wibawa itu, sejatinya mulai menurun di hadapan petani di Desa Grabag, Purworejo, Jawa Tengah. Mereka mengaku ‘kapok dan kapok’ menanam padi Supertoy HL2. Sebab kualitas padi ini ternyata lebih buruk dibandingkan jenis IR yang biasa mereka tanam.

Para petani itu kemudian melakukan demo protes pada Rabu (3/9). Mereka merasa tertipu ratusan juta rupiah lantaran panen padi jenis unggul Supertoy HL2 puso alias jadi pepesan kosong. Padahal panen perdana padi ini dihadiri SBY. Dalam acara itu SBY membangga-banggakan keunggulan Supertoy HL2.

Proyek padi Supertoy HL2 ini dikoordinasi oleh PT Sarana Harapan Indopangan (SHI). Staf Khusus Presiden SBY, Heru Lelono, menjadi komisaris di perusahaan ini. Singkatan HL2 pada nama padi Supertoy HL2 ini diyakini sebagai singkatan nama Heru Lelono.

Para petani, oleh kalangan DPR, diminta agar melaporkan secara transparan kasus yang mereka alami. Sehingga masalah dugaan penipuan ini segera dapat diselesaikan. “Kalau memang ada unsur penipuannya, laporkan saja ke aparat kepolisian. Biar diproses,” kata Ganjar Pranowo, Sekretaris FPDIP DPR.

Para pengamat politik melihat ada modus operandi berbau ‘rente ekonomi dan kolusi’ atas proyek-proyek boros dan ngawur ini. Kalangan Istana harus melakukan bersih-bersih terhadap orang-orang yang berkepentingan memanfaatkan proyek-proyek itu. Karena kalau tidak, hal itu akan merusak wibawa dan citra presiden sendiri.

Apalagi, bila mengingat ini bukan proyek pertama yang gagal digelindingkan dari Istana. Sudah ada dua proyek besar yang digarap lingkaran Istana, tapi gagal. Sebelumnya sudah ada proyek ‘blue energy’ yang hasilnya hanya jadi tertawaan orang. Saat itu, penggarapnya adalah Joko Suprapto dan Heru Lelono –lagi.

Sumber: http://www.inilah.com

Tinggalkan komentar